Rabu, 17 Oktober 2012

Simulasi Kegagalan Sistem Ventilasi RSG-Gas dan Penanganannya


Simulasi kegagalan kinerja sistem ventilasi di dalam gedung reaktor dilakukan dengan cara meletakkan sumber CS-37 sebesar 1,8 m Ci pada steak sehingga memberikan paparan radiasi yang lebih besar dari batas ambang (>5 x 10-4 Ci/m3). Mekanisme terjadinya sistem v-ac terkungkung secara menyeluruh atau isolation building karena adanya paparan radiasi yang melebihi batas ambang sehingga katup katup tertentu akan menutup secara otomatis. Dalam kaitannya dengan isolation building tersebut di atas tidak berpengaruh terhadap kelangsungan operasi reaktor, berbeda dengan isolation building yang terjadi yang berasal dari operation hall (KLA 60 CR 811/821/831 ≥ 125 mR/jam) akan berakibat reaktor scram. Setelah beroperasi lebih dari 20 tahun secara terus menerus perlu dilakukan pengetesan untuk mengetahui keadaan terkini. Untuk mengoperasikan kembali secara normal harus melalui prosedur prosedur tertentu yang sudah baku. Akibat yang mungkin terjadi sehubungan dengan adanya kegiatan ini adalah adanya kerusakan pada komponen elektrik atau instrumen, yang selanjutnya dapat diatasi dengan cara penelusuran kegagalan operasi system ventilasi yang membutuhkan waktu panjang. Dengan mengikuti prosedur serta jadwal perawatan yang baik (komponen diganti sebelum habis masa pakainya) maka hal tersebut tidak akan terjadi.
Dalam rangka penyiapan SDM Nuklir menyongsong industrialisasi dan realisasi PLTN dapat ditempuh dengan pembinaan dan pengembangan SDM melalui jalur strategis yaitu jalur kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan atau merupakan jalur kegiatan yang berorientasi proyek dan jalur pendukung yang berorientasi program. Melalui program yang lebih bersifat pengenalan untuk memberikan suatu gambaran yang lebih kongkrit tentang pengelolaan PLTN. Disini mengajak memahami tentang kinerja system ventilasi bangunan besar yang memiliki ruangan sangat banyak dan kondisi masingmasing ruangan berbeda satu dengan lainnya sehingga membutuhkan sistem V-ac yang banyak pula. Melalui pertemuan ilmiah ini ingin memaparkan bagaimana mengatasi masalah ketidak seimbangan sistem ventilasi yang beroperasi secara bersamaan Isolasi gedung ( isolation building) adalah suatu kondisi dimana system V-AC terkungkung secara menyeluruh di dalam gedung. Penyebab terjadinya isolasi gedung ini sangat banyak mengingat banyaknya jumlah ruangan dengan jenis keperluan kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan banyak system V-AC untuk beroperasi dalam waktu yang sama di dalam satu gedung. Dalam kegiatan ini dilatar belakangi oleh kinerja operasi sistem ventilasi yang berjalan baik, sengaja dipasang sumber sebesar 1,8 m Ci pada cerobong yang akan memicu terjadinya isolasi gedung ( isolation building) seperti yang pernah dilakukan pada saat awal komisioning. Tujuan dilakukan simulasi kegagalan terhadap kinerja sistem ventilasi pada 3 –4 April 2008 adalah untuk menguji keandalan kinerja katup-katup sistem ventilasi, karena sistem ventilasi beroperasi selama 24 jam setiap hari serta melacak kerusakan akibat kegagalan operasi tersebut. Secara umum penyebab terjadinya isolation building adalah aktivitas radiasi pada KLA 60 tinggi atau perbandingan laju aliran pada KLA 20 CF002 > CF001 atau laju aliran KLA 20 Cf002 < harga minimum. Penyebab lain adalah katup-katup KLK 06 AA101/102/201/202 mengalami gangguan, 2 atau 3 ruangan tekanan turun atau system ventilasi KLA11 dan KLA 12 atau KLA23 dan KLA24 mengalami fault (gangguan). Metode yang digunakan untuk menanganani isolation building dengan cara mengembalikan kondidisi operasi normal sistem V-AC secara keseluruhan.
Cara penanganan tersebut dengan menelusuri beberapa sub sistem ventilasi yang terkait, Setelah diketahui penyebabnya baru dilakukan pengkondisian operasi normal dan setelah beberapa saat maka seluruh sistem V-AC dapat berjalan normal kembali,dan apabila cara ini gagal harus ditelusuri komponen elektriknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar